Tim PKM-Kewirausahaan Universitas Islam Indonesia (UII) dari jurusan Teknik Industri dan Farmasi telah membuat terobosan dengan mengembangkan produk salep inovatif sebagai terapi luka. Tim yang terdiri dari Mumtaz Fahd Rifmawan Ms, Andi Muh Khaidir Resqullah, Muhammad Arif Fadhillah, Sofa Tasya Kamila, dan Khanza Adinda Salsabila ini menciptakan “Multipin Salep,” salep herbal yang menggunakan ekstrak Kalanchoe Pinnata dan Jatropha Multifida, dan dibimbing oleh Ir. Muchamad Sugarindra, S.T., M.T.I., IPM. Produk ini dilengkapi dengan aroma melati yang memberikan efek terapi tambahan.
Multipin Salep merespons kebutuhan banyak masyarakat Indonesia yang menderita luka lecet dan sayat serta cenderung menggunakan pengobatan tradisional. Produk ini memanfaatkan bahan alami herbal yang mengurangi risiko efek samping, berbeda dari produk kimia. Dengan kandungan antibakteri dan anti inflamasi dari jarak tintir (Jatropha multifida Linn) dan cocor bebek (Kalanchoe pinnata Lamk), salep ini memberikan solusi penyembuhan luka yang efektif sekaligus menyegarkan dengan aroma minyak atsiri bunga melati.
Pembuatan Multipin Salep melibatkan serangkaian proses mulai dari pembuatan serbuk simplisia, ekstraksi bahan herbal, hingga pencampuran dengan Cera Alba, Vaselin Album, dan bahan pelengkap lainnya. Salep kemudian dipasarkan melalui kanal online seperti media sosial dan e-commerce, serta offline melalui strategi grassroots campaign yang bekerjasama dengan apotek dan toko obat herbal. Strategi ini dirancang untuk mempromosikan dan meningkatkan adopsi salep herbal di kalangan masyarakat luas. (Abdullah Azzam/6 Juli 2024)