Pada Selasa (27/05) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) resmi meluncurkan Program Studi S1 Manajemen Rekayasa. Program ini menjadi yang pertama di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, sekaligus menjadi bentuk nyata komitmen UII dalam menjawab tantangan pendidikan tinggi yang adaptif terhadap kebutuhan industri modern.

Program studi ini telah memperoleh izin operasional dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia melalui SK Nomor 175/B/O/2025 yang diterbitkan pada 24 Maret 2025. Dengan terbitnya SK tersebut, Prodi Manajemen Rekayasa siap menerima mahasiswa baru untuk semester ganjil tahun akademik 2025/2026.

Dalam konferensi pers yang digelar di Ruang Dekan FTI UII, hadir Dekan FTI UII Prof. Dr. Ir. Hari Purnomo, M.T., IPU., ASEAN.Eng., Ketua Jurusan Teknik Industri Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc., Ketua Program Studi Manajemen Rekayasa Elanjati Worldailmi, S.T., M.Sc., dan Wakil Dekan Bidang Sumber Daya Dr. Agus Mansur, S.T., M.Eng.Sc.

“Peluncuran Prodi ini merupakan langkah strategis untuk menjawab kebutuhan industri terhadap tenaga profesional yang mampu mengintegrasikan aspek rekayasa dan manajemen secara sistemik,” ujar Prof. Hari Purnomo.

Prodi ini dirancang untuk mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki kompetensi teknis, tetapi juga kemampuan manajerial dalam mengelola proses bisnis dan operasional berbasis pendekatan efisiensi dan digitalisasi. Program ini menonjolkan pendidikan multidisipliner dengan fokus pada digital data-driven product design.

Imam Djati Widodo menambahkan bahwa keunggulan utama program ini terletak pada penerapan sistem pembelajaran hybrid, yaitu kombinasi pembelajaran daring dan luring yang fleksibel. “Kami ingin memberikan akses pembelajaran yang luas, relevan, dan selaras dengan dinamika teknologi digital tanpa mengurangi kualitas akademik,” jelasnya.

Selain itu, kurikulum Prodi Manajemen Rekayasa FTI UII juga mengedepankan kolaborasi dengan industri, pendekatan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), serta integrasi nilai-nilai keislaman sebagai ciri khas lulusan UII.

Ketua Program Studi, Elanjati Worldailmi, menyampaikan bahwa program ini berfokus menghasilkan lulusan yang EPIC — Ethical, Professional, Intelligent, dan Competent. “Melalui pendekatan Capstone Design, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman praktis dalam pengembangan produk tanpa kewajiban menulis skripsi tradisional, sehingga lebih siap langsung terjun ke dunia kerja,” ujarnya.

Masa studi ditargetkan dapat diselesaikan dalam waktu maksimal delapan semester, dengan biaya yang relatif terjangkau. Saat ini, pendaftaran mahasiswa baru telah dibuka dan Prodi siap menerima calon mahasiswa untuk semester ganjil tahun akademik 2025/2026. Informasi lebih lanjut mengenai struktur kurikulum, skema beasiswa, hingga alur pendaftaran dapat diakses melalui laman resmi Manajemen Rekayasa FTI UII, sehingga calon mahasiswa dapat merencanakan studinya secara matang sejak awal.

Tim PKM-Kewirausahaan Universitas Islam Indonesia (UII) dari jurusan Teknik Industri dan Farmasi telah membuat terobosan dengan mengembangkan produk salep inovatif sebagai terapi luka. Tim yang terdiri dari Mumtaz Fahd Rifmawan Ms, Andi Muh Khaidir Resqullah, Muhammad Arif Fadhillah, Sofa Tasya Kamila, dan Khanza Adinda Salsabila ini menciptakan “Multipin Salep,” salep herbal yang menggunakan ekstrak Kalanchoe Pinnata dan Jatropha Multifida, dan dibimbing oleh Ir. Muchamad Sugarindra, S.T., M.T.I., IPM. Produk ini dilengkapi dengan aroma melati yang memberikan efek terapi tambahan.

Multipin Salep merespons kebutuhan banyak masyarakat Indonesia yang menderita luka lecet dan sayat serta cenderung menggunakan pengobatan tradisional. Produk ini memanfaatkan bahan alami herbal yang mengurangi risiko efek samping, berbeda dari produk kimia. Dengan kandungan antibakteri dan anti inflamasi dari jarak tintir (Jatropha multifida Linn) dan cocor bebek (Kalanchoe pinnata Lamk), salep ini memberikan solusi penyembuhan luka yang efektif sekaligus menyegarkan dengan aroma minyak atsiri bunga melati.

Pembuatan Multipin Salep melibatkan serangkaian proses mulai dari pembuatan serbuk simplisia, ekstraksi bahan herbal, hingga pencampuran dengan Cera Alba, Vaselin Album, dan bahan pelengkap lainnya. Salep kemudian dipasarkan melalui kanal online seperti media sosial dan e-commerce, serta offline melalui strategi grassroots campaign yang bekerjasama dengan apotek dan toko obat herbal. Strategi ini dirancang untuk mempromosikan dan meningkatkan adopsi salep herbal di kalangan masyarakat luas. (Abdullah Azzam/6 Juli 2024)

Mahasiswa Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menunjukkan prestasi gemilang dengan berhasil melaju ke KMI EXPO XV 2024 melalui Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW). Di bawah bimbingan Ir. Muchamad Sugarindra, tim ini maju ke tahap kompetisi setelah menerima pendanaan P2MW pada bulan Mei. KMI EXPO memberikan peluang bagi mahasiswa untuk bersaing dan memperkenalkan produk inovatifnya sekaligus memperluas jaringan usaha. Zafira Ratna Dewi Nastiti, anggota tim, mengembangkan sabun cuci piring ramah lingkungan dan membagikan harapan serta pengalamannya dalam kompetisi ini. Dia sangat berharap ilmu yang diperoleh dari P2MW bisa diaplikasikan dengan baik dan memberikan hasil terbaik di ajang tersebut.

Kesuksesan mahasiswa Teknik Industri UII tidak berhenti di situ; prestasi nasional lain juga dicapai. Tim dari Teknik Industri berhasil mencapai final dalam GEMASTIK XVII untuk Teknologi Informasi dan Komunikasi dan akan bersaing pada 29 September 2024. Selain itu, tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) UII melaju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) UNAIR 2024, forum diskusi ilmiah terbesar untuk mengatasi masalah sosial. Dewi Nurmalina, anggota tim PKM, menyatakan kegembiraannya atas prestasi ini, meski diiringi proses yang melelahkan dan membutuhkan banyak usaha.

Dukungan dari dosen Teknik Industri UII sangat berperan penting dalam pencapaian mahasiswa. Ir. Ali Parkhan, M.T., yang membimbing tim GEMASTIK dan PIMNAS, menekankan pentingnya menggali potensi diri dan nilai disiplin serta komitmen untuk sukses. Begitu pula, Amarria Dila Sari, S.T., M.Sc., turut berperan dalam membimbing timnya hingga final GEMASTIK XVII. Prestasi mahasiswa ini mencerminkan kerja keras dan semangat inovasi, menunjukkan bahwa dengan arahan yang tepat, mahasiswa dapat meraih puncak prestasi di ajang nasional. Selamat dan tetap semangat untuk tahap berikutnya! (Abdullah Azzam/26 September 2024)

Dalam menghadapi tantangan era industri 4.0 dan masyarakat 5.0, penguasaan teknologi saja tidaklah cukup. Dunia kerja saat ini membutuhkan profesional yang tidak hanya cakap dalam aspek teknis, tetapi juga menjunjung tinggi integritas, profesionalisme, dan kecerdasan strategis. Menjawab kebutuhan tersebut, Program Studi Manajemen Rekayasa (PSMR) Universitas Islam Indonesia (UII) menetapkan arah pengembangan lulusannya melalui empat karakter utama yang dirumuskan dalam Profil Lulusan EPIC: Ethical, Professional, Intelligent, dan Competent.

Ethical
Lulusan PSMR UII dibentuk untuk menjunjung tinggi nilai-nilai etika, baik dalam konteks profesional maupun sosial. Etika kerja ini berlandaskan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan yang menjadi fondasi UII, membentuk lulusan yang bertanggung jawab dalam setiap keputusan pengembangan produk yang mereka ambil.

Professional
Sikap profesional ditanamkan sejak awal proses pembelajaran melalui praktik langsung, kerja tim lintas disiplin, serta komunikasi yang efektif. Lulusan dibekali kemampuan untuk bekerja secara sistematis, disiplin terhadap waktu, dan adaptif terhadap dinamika dunia industri.

Intelligent
Kecerdasan yang dimaksud bukan semata-mata akademik, melainkan mencakup kemampuan berpikir kritis, analitis, dan strategis dalam merespons kompleksitas pengembangan produk. Lulusan mampu memanfaatkan data digital secara optimal untuk menghasilkan keputusan desain yang akurat dan relevan.

Competent
Kompetensi lulusan dibangun melalui kurikulum berbasis proyek dan integrasi dengan kebutuhan industri. PSMR UII menekankan penguasaan metode dan alat pengembangan produk berbasis data digital (digital data-driven product design), mulai dari identifikasi kebutuhan pasar, perancangan sistem, hingga validasi produk.

Dengan profil lulusan EPIC ini, PSMR UII berkomitmen untuk mencetak generasi baru pengembang produk yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga siap memimpin inovasi yang bermakna dan berkelanjutan. Mereka bukan sekadar pengguna teknologi, melainkan pencipta solusi berbasis data yang berdampak nyata bagi masyarakat.

Manajemen Rekayasa merupakan bidang keilmuan interdisipliner yang mengintegrasikan prinsip-prinsip rekayasa dengan pendekatan manajerial dalam perencanaan, pengembangan, dan pengelolaan sistem teknologi. Di tingkat global, disiplin ini mulai berkembang pada awal abad ke-20, terutama di Amerika Serikat, untuk menjawab kebutuhan industri terhadap profesional yang tidak hanya memahami aspek teknis, tetapi juga mampu mengelola proses inovasi secara strategis.

Institusi terkemuka seperti Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Stanford University menjadi pelopor dalam menyusun kurikulum Manajemen Rekayasa. MIT, melalui program seperti Leaders for Global Operations (LGO), menggabungkan pendidikan teknik dan manajemen untuk mencetak pemimpin di bidang manufaktur dan operasi global. Sementara itu, Stanford University membentuk Departemen Management Science and Engineering (MS&E) pada tahun 2000, hasil penggabungan dari tiga departemen sebelumnya: Industrial Engineering and Engineering Management, Engineering-Economic Systems, dan Operations Research. Departemen ini menjadi salah satu yang paling dihormati di dunia dalam bidangnya, dengan fokus pada integrasi riset operasi, ekonomi, dan ilmu organisasi .

Di Indonesia, pengembangan program studi Manajemen Rekayasa mulai tumbuh dalam dua dekade terakhir, sejalan dengan meningkatnya kebutuhan industri nasional terhadap sumber daya manusia yang mampu berpikir sistemik, adaptif, dan berbasis data. Salah satu inisiatif terbaru hadir dari Universitas Islam Indonesia (UII), yang secara resmi meluncurkan Program Studi Manajemen Rekayasa (PSMR) pada jenjang sarjana.

PSMR UII dirancang dengan fokus pada pengembangan produk berbasis data digital, menjadikannya relevan dengan tantangan dan kebutuhan industri masa depan. Lulusan program ini diproyeksikan untuk mengisi posisi strategis seperti Product Research and Development Staff, Market Research Analyst, Assistant Product Manager, Management Trainee, dan berbagai peran lain dalam pengembangan produk dan inovasi.

Sebagai institusi pendidikan tinggi yang terakreditasi “Unggul” dan menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman serta keindonesiaan, UII menghadirkan PSMR sebagai kontribusi nyata dalam mencetak generasi yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga berkarakter kuat dan berorientasi pada kemajuan bangsa.